top of page

Dijuluki “Dream Team”, Tim Olimpiade Matematika SMA CHIS Mengantongi Harapan Bali


Veve, Mr. Surya dan Andrez di Universitas Airlangga

MLC (Math and Logic Competition) adalah olimpiade matematika dan logika yang diadakan setahun sekali oleh Universitas Airlangga, Surabaya. Kompetisi bertaraf nasional ini menjadi titik target beberapa murid di Indonesia, yang keluar sebagai pemenang. MLC ini kemarin juga sempat menarik perhatian para anggota tim olimpiade matematika CHIS.


Bertempat di SMAN 1 Denpasar, pada tanggal 29 Oktober 2017, Mr. Darsana dan Mr. Surya selaku pembina olimpiade matematika telah menurunkan seluruh anggota senior tim olimpiade matematika SMA yang berjumlah 2 tim, ketentuan masing-masing tim berjumlah 2 orang. Tim yang dijuluki "dream team" oleh Mr. Darsana ini benar-benar tim impian, karena isinya merupakan siswa-siswi yang memiliki kelebihan di bidang matematika dan mereka adalah murid yang berprestasi.


Setelah melewati tahap penyisihan, tanggal 1 November 2017, telah ada pengumuman yang menyatakan bahwa SMA CHIS Denpasar telah lolos penyisihan, dan akan mewakili Bali di Surabaya pada tanggal 4 November, melawan seluruh perwakilan provinsi di Indonesia. Anggota tim yang berhasil mencapai prestasi tersebut adalah Velisia Putri Natalie (XII IPA), dan Rogerio Andrez Kosasih (XI IPA 2). Setelah pengumuman, tim olimpiade matematika CHIS berangkat menuju Surabaya untuk mengikuti perempat final olimpiade Matematika. Sesampainya di sana, bukannnya beristirahat atau menikmati pemandangan Surabaya, mereka malah melakukan persiapan untuk perempat final esok hari. Bukan tanpa alasan mereka bisa lolos seleksi tahap provinsi yang terdiri dari 930 peserta itu. Semangat dan optimisme dari para pembina juga turut berperan. Sayangmya, tim olimpiade matematika SMA CHIS tidak lolos ke babak selanjutnya nya, mereka harus puas mencapai tingkat perempat final. Meskipun hanya mencapai peringkat 45 se-Indonesia, mereka tetap senang telah mengikuti olimpiade tersebut.


Olimpiade ini memiliki kesan tersendiri bagi Andrez, yang mengaku belum pernah ke Surabaya. “Waktu lolos sempat kaget, tapi bangga,” katanya. Jika ditanya mengenai motivasi, mereka berdua bisa menjawab dengan singkat dan padat. “Motivasi kami ini ya, bisa dapat sertifikat bertaraf nasional,” tutur Andrez sambil tertawa.


Lain lagi bagi Veve. "Bawa nama CHIS, bawa lambang BALI… ya kami tau sendiri apa yang dipertaruhkan,” katanya. “Aneh juga saya sama Andrez yang paling bandel di tim tiba-tiba jadi serius di Surabaya.”


Dalam kesempatan ini, Veve juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantunya. Di balik kesuksesan, tentunya ada orang-orang yang berjasa di balik layar. "Mr. Dar yang udah korbanin waktu buat ngajar kami yang bandel ini. Mr. Surya yang perjuangin apapun biar bisa dampingin kita di Surabaya. Mr. Tjok yang jelasin panjang lebar capek-capek selama 40 menit cuma bahas pembuktian rumus elips,” katanya. “Terus, yang paling penting tentunya rekan-rekan seperjuangan di tim. Terima kasih buat Azriel, Wellson, Alwin dan Steve, udah ngajarin saya apa pentingnya percaya diri,” tutupnya.

bottom of page